Selasa-08-09 Timbanuh,Semangat para peserta untuk
mengikuti pelatihan warga ini masih tetap terjaga, terbukti dengan hadirnya
peserta tepat waktu dan hadir semua. Bahkan peserta mulai hadir sejak jam 07:00
, ini sesuai dengan kesepakatan bersama hari pertama bahwa jam 8:30 harus sudah
berada di dalam kelas.
 |
registrasi Peserta |
Pagi
yang berawan dan mendung ini mengiringi mulainya kegiatan pelatihan hari kedua
dengan agenda materi mengambil keputusan dalam rumah tangga yang adil gender.
Jalanya pelatihan terlihat lancar dan peserta juga aktif berpartisipasi dslsm
berpendapat atau bertanya kepada pasilitator.
 |
ice breaking |
Kelihaian
para pasilitator dalam membangkitkan semangat para peserta sehingga jalannya
pelatihan teap lancer dan kondusip, beberapa kali pasilitator memberikan ice
breaking yang menarik namun tetap terkait dengan materi pelatihan. Bahkan
peserta sendiri yang menyampaikan pendapatnya bahwa pelatihan ini menaraik dan
menyenangkan, menarinya karena materinya yang bersumber dari kehidupanya
sehari-hari sedangkan menyenangkannya adalah materinya ini dihidangkan dengan
tambahan pencair suasana yang menari dan membuat suasana ceria. “pelatihan ini
sangat menarik karena dia mengajar saya untuk menggolah kepeng benang rumah
tangga saya sehari-hari dan yang dibahaspun sebenarnya sudah terjadi dan saya
alami dalam kehidupan saya sehari-hari dalam rumah tangga saya dan yang paling
terkesan dikepala saya selama dua hari ini yaitu masalah Gender”(Abdullah/a.
Lina)
 |
kejadian tak terduga |
Satu
kejadian ditengah perjalanan diskusi, tepatnya sekita jam 11:30 ada salah satu
peserta perempuan yang sedang hamil umur kandungan 8 bulan tiba-tiba merasa
sakit perut, dan panitia dengan sigap mengantar yang bersangkutan atas nama
inaq Anggi. Setelah dibawa konsultasi ke polindes terdekat ternyata yang
bersangkutan kurang kalsium sehingga merasakan sakit pada pinggangnya. Setelah
itu yang bersangkutan istirahat sebentar diantar kerumah hingga selesai ishoma
yang bersngkutan bisa mengikuti pelatihan kembali. Dan saat dia datang dia
bercerita ternyata sapi ternaknya dirumah sedang beranak sehingga dia yang
bersangkutan empunya sapi juga merasakan sakitnya. “dia seperti dua orang yang
kembar sapinya dirumah beranak dia juga merasakan sakit seperti mau melahirkan”
tutur inaq anggra yang merupakan tetangga dekat rumahnya. Saya masih bingung
dimana hubungan dan kaitan keduanya dalam kejadian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar